Marhaban ya
Ramadhan, Selamat menjalankan ibadah puasa, mudah-mudahan ibadah puasa kita dan
ibadah-ibadah yang lainnya di tahun ini lebih baik dari tahun kemarin dan
diterima Allah swt. Amin... Amin... Amin ya Rabbal Alamiiin.
Di bulan puasa yang
penuh barakah ini, semoga para pembaca diberi kesehatan oleh Allah swt sehingga
kita bisa menunaikan puasa selama 1 bulan full tanpa ada yang bolong-bolong,
kecuali bagi muslimah yang ada halangan alias tamu tak diundang(baca khaid),
kalau saya sendiri juga berharap bisa seperti tahun kemarin tanpa ada halangan apapun. Amin
Okey kali ini saya
hanya ingin menuliskan sedikit tentang ramainya Kampanye Pilpres ....(wuihh
ikutan meramaikan juga ya..)
Miris sekali rasanya
ketika kita melihat berita-berita baik di media tayang, ataupun media sosial
yang lebih dikenal dengan istilah Sosmed yang menampilakn
komentar-komentar yang tidak sepantasnya dipublikasikan, diantaranya ada yang
saling menjelekkan ataupun menghujat salah satu dari Capres-Cawapres.
Bolehlah kita
berbeda pandangan ataupun pilihan karna itu adalah hak kita sebagai warga
negara Indonesia untuk memilih nanti tepatnya pada tanggal 9 Juli 2014. Namun
apakah kita harus saling menghujat atau menjatuhkan salah satu dari
Capres-Cawapres yang kebetulan hanya ada 2 Pilihan : Prabowo-Hatta Rajasa dan
Joko Widodo- Jusuf Kalla. Benar salah satu dari kedua pilihan tersebut kelak
akan menjadi Presiden dan Wakil Presiden Indonesia yang nantinya wajib kita
hormati, ya ... bagaimanapun salah satu dari mereka jika sudah terpilih, itu
menandakan pilihan rakyat, yang menurutku rakyat sekarang memang sudah
pintar-pintar dalam menentukan sikap dan pilihan.(bukan sebatas karena uang,
iming-iming dll)
Saya sependapat
dengan himbauan Habib Luthfi kepada jamaahnya khususnya dan seluruh rakyat
Indonesia pada umumnya dalam gema sholawatnya untuk bisa mensukseskan Pemilu
tahun ini tanpa ada Kampanye Hitam atau Black Campaign.
yang mengherankan lagi
adalah ketika mereka memberi komentar yang tajam-tajam(tidah hanya silet x)
yang cenderung menghujat, apakah mereka sadar kalau dirinya itu benar lebih
baik dari yang dihujat, bahkan yang lebih ekstrim lagi jika sudah saling
mengfitnah,Naudzubillah min dzalik. Jika kita memang tdak tahu kebenarannya kenapa kita tidak pasrahkan
saja ma yang diatas (Allah Maha Mengetahui). .
Bukankah dalam
A-Qur’an, Allah telah mengingatkan kita dalam Surat Alhujurat ayat 11 :
yang artinya: Hai orang-orang yang
beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain,
boleh Jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. dan jangan pula
sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh Jadi yang direndahkan
itu lebih baik. dan janganlah suka mencela dirimu sendiri[1409] dan jangan
memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan. seburuk-buruk panggilan adalah
(panggilan) yang buruk sesudah iman[1410] dan Barangsiapa yang tidak bertobat,
Maka mereka Itulah orang-orang yang zalim.
[1409] Jangan mencela dirimu sendiri Maksudnya
ialah mencela antara sesama mukmin karana orang-orang mukmin seperti satu
tubuh.
[1410] Panggilan yang buruk ialah gelar yang
tidak disukai oleh orang yang digelari, seperti panggilan kepada orang yang
sudah beriman, dengan panggilan seperti: Hai fasik, Hai kafir dan sebagainya.
So jika kita dah tahu, tentunya mari kita
bersama-sama ciptakan kedamaian, ketenangan dan juga tidak saling menghujat
yang bisa memecahkan persatuan dan kesatuan RI. Apalagi jika kita melihat ayat
berikutnya ayat 12 masih dalam surat yang samaal Hujuraat.
yang artinya: Hai orang-orang yang
beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari
purba-sangka itu dosa. dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah
menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan
daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. dan
bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha
Penyayang.
Mudah-mudahan coretan ini bermanfaat buat kita semua. Amin